Kamis, 15 Oktober 2009

LDKP : KAWAH CANDRADIMUKA-NYA PMR KITA

"Kita perlu mengadakan Latihan Dasar Kepemimpinan PMR, bukan hanya bersifat pengkaderan, tapi latihan dasar. Itu yang perlu digarisbawahi ! Kalau cuma pengkaderan, di sekolah kan ada LKKP (Latihan Kader Kepemimpinan PMR, PKS, PASKIBRA dan PRAMUKA)." demikian pernyataan Pembina PMR, Drs. Sugihartono yang mendasari pengadaan LDKP perdana, masa Bhakti 1993/1994.

Menanggapi usulan Pembina PMR tersebut, Ketua PMR masa bhakti 1993/1994 , Darkina Indrawijaya mengemukakan pendapatnya, "Saya menyadari hal itu sangat perlu sekali, karena salah satu syarat untuk mencapai/ menciptakan suatu kemajuan organisasi PMR adalah harus adanya pengkaderan yang baik. Jadi untuk mengantisipasi hal tersebut saya berupaya tetap konsisten untuk melaksanakannya, walau dalam keadaan dan situasi bagaimanapun. dan kalaupun ada kekurangan dalam pelaksanaannya saya kira itu wajar. kan ini LDKP yang pertama? Makanya untuk pelaksanaan berikutnya harus lebih baik dari pelaksanaan LDKP perdana ini."

Dalam realitas ternyata tidak sedikit hambatan dan tantangan yang mengiringi pelaksanaan LDKP ini. Apalagi ini yang pertama. Ditambah lagi banyaknya aktivitas dalam kepengurusan PMR masa bhakti 1993/1994. ini harap dimaklumi karena landasan dan prioritas angkatan ini adalah selain tertib administrasi, juga pengadaan ragam aktivitas PMR kita sebagai pedoman kepengurusan PMR berikutnya.

Satu hal yang perlu dicatat. Di kala PMR sedang banyak hajat, sang Pembina PMR tidak di sekolah, yakni mengikuti penataran. Bagai anak ayam yang kehilangan induknya, begitulah kira-kira peribahasa yang tepat untuk dinyatakan pada waktu itu bagi PMR. Namun demikian sang ketua PMR tetap bersikeras berusaha menjalankan apa yang telah diprogramkan, walau sedikit dukungan (jika tidak ingin dikatakan tanpa dukungan, diantaranya adalah pelaksanaan LDKP ini.

Dua bulan menyongsong pelantikan anggota PMR se-kotamadya Cirebon, PMR Kelompok SMEA Negeri Cirebon dipadati banyak acara, diantaranya : pelaksanaan test diklat, latihan pemantapan diklat terakhir, LKKP, upacara pelantikan, hingga akhirnya LDKP punya waktu dua hari minggu. Dari dua hari minggu itu satu hari minggu terakhirnya dipotong sepertiganya untuk LKKP. Minim sekali waktu yang ada, namun toh tetap dilaksanakan juga.

Hal lain yang merupakan kelemahan pelaksanaan LDKP ke-1 ini adalah project proposal yang sudah dibuat belum sempat diajukan ke kepala sekolah, dikarenakan oleh beberapa hal diantaranya, tidak adanya pembina di sekolah sehingga pembina tidak bisa menandatangani. Dari sini timbullah ketidakkompakan yang pada akhirnya membuat pelaksanaanya kurang terkoordinasi. Mereka yang ditunjuk sebagai panitia merasa belum dikuatkan.

Akhirnya LDKP pertama dilaksanakan tanpa project proposal. Yang melaksanakan adalah mereka yang masih punya tanggungjawab terhadap jabatan yang mereka duduki dalam organisasi PMR. Mereka terpanggil oleh konsekwensinya yang murni. Semoga tanpa karena mengejar popularitas.

Melihat kondisi demikian, sang ketua PMR, Darkina Indrawijaya cepat tanggap. Dia segera menghubungi rekan-rekan seorganisasi dan organisasi lain untuk menyukseskannya. Organisasi lain yang berpartisipasi tersebut adalah Paskibra SMEA Negeri Cirebon yang mengisi acara baris berbaris dan disiplin lapangan. Sedangkan organisasi PMR kelompok sekolah lain yang turut rembug yaitu : PMR Kelompok SMT Muhammadiyah Cirebon, seperti Ade Johar Maturidi yang memandu sesen kepemimpinan, Duladi Adi Sadikin mewakili PMR kelompok SMIP/SMA Mandiri Cirebon dan Faridah yang mewakili PMR kelompok SMP Cirebon Barat.

Selain gemblengan mental spiritual, dalm LDKP ke-1 ini panitia berupaya mewarnai dengan aneka topik latihan-latihan dasar kepemimpinan. Diantaranya cara pembuatan program kerja berikut latihannya, teori kepemimpinan, cara pembuatan project proposal dan latihannya, publikasi lisan (cara berbicara efektif)dengan latihan prakteknya, kepalangmerahan dan etika PMR.

Diantara pemandu sesen dalam LDKP yang ke-1 ini adalah Ahmad Zaeni (mantan sekretaris 1992/1993), saudara Sayudi (mantan ketua PMR kita massa bakti 1992/1993), saudara Ade Johar Maturidi (PMR Kelompok STM MUhammadiyah), dan saudara Darkina Indrawijaya (Ketua PMR kita masa bakti 1993/1994). Adapun pembantu/ personilnya adalah seluruh anggota senior yang hadir pada saat itu, seperti Agung MF, Gunawan, Erlino, Siti Hajar, Siskawati Brp, Mujiwati, Yoyo Sunaryo dan Hartatiningsih.

Lalu bagaimanakah kesan LDKP ke-1 ini di mata peserta??? Baiklah berikut ini beberapa komentar mereka :
RINA ISMARINA :"Ya, emang sih LDKP ini materinya bagus. Saya merasakannya koq saya yang tadinya belum tahu membuat project proposal sekarang menjadi tahu."
YUSSIE FAERUZ :"LDKP sekarang sudah baik, tapi masih ada beberapa kekurangan. saya berharap kekurangan yang ada sekarang bisa diperbaiki pada LDKP selanjutnya."
ACEP ZAMZAM A :"Masa sih upacara pembukaan saja mesti diulang dan menuruti saran dari STM Muhammadiyah. bagaimana sih ini ?"
RAMITA :"Menurut saya sih, kalau mau mengkader jangan mencari-cari kesalahan.Belum tentu yang mengkader sendiri dirinya nggak pernah melakukan kesalahan seperti kesalahan yang dilakukan oelh peserta. Lebih baik memberi contoh ketauladanan dan tantangan yang membangun."

Bagaimanapun saran dan kesan mereka sebaiknya dapat diterima oleh pihak panitia, karena memang merka berkata demikian itu keluar dari lubuk hati yang paling dalam, atas dasar apa yang pernah dialami dan dirasakannya pada saat mengikuti LDKP. Dengan demikian diharapkan panitia LDKP pada waktu yang akan datang bisa berbenah diri atas kekurangan yang ada pada LDKP sekarang. Semoga berhasil. (WARTA PMR-28 Maret 1994; indra noer jannah)

1 komentar:

  1. mohon kepada admin yang berwenang agar supaya penulisan redaksinya diperbaiki lg,supaya lebih enak dibaca.

    BalasHapus